Selama menjalani kehidupan ini, seseorang pasti pernah dihadapkan pada berbagai keadaan. Mulai dari keraguan, bimbang, resah, takut, sedih, menyesal, optimis, euphoria, atau bahkan bahagia. Semua itu merupakan hal manusiawi dan pasti dialami oleh tiap manusia. Lalu, bagaimana cara yang paling tepat untuk menanggapi berbagai situasi yang kita hadapi? Arif. Itulah jawabannya.
Arif bukanlah nama seseorang, bukan nama huruf Hijaiyah ataupun nama tempat. Tetapi arif yang saya maksud adalah suatu sikap menimbang dengan cermat sebelum mengambil suatu keputusan. Mirip dengan bijak, tapi mungkin berbeda (anda tahu, sama atau berbeda?). Dengan bersikap arif, kita tidak akan terjerumus kedalam keputusan yang salah. Apabila kita merasa ragu, biarkanlah kita meragu, selama belum mengambil keputusan. Tetapi jika kita telah mengambil sebuah keputusan, hilangkanlah rasa ragu itu. Berbagai kondisi, kerap kali memancing emosi kita agar meledak. Saya pernah mangalami situasi ini dan memilih untuk meluapkannya, tetapi ternyata semua itu kini menjadi sebuah penyesalan bagi saya. Saya tidak begitu paham akan hal tersebut, saya kerap kali merasa jengkel dan bingung akan permasalahan yang saya hadapi. Tetapi, kini saya mulai belajar untuk bersikap lebih arif dan menyelesaikan masalah dnegan kepala dingin. Sekarang saya tidak membuat begitui banyak penyesalan, meskipun masih ada.
Disaat kita bimbang antara memilih hal A dan hal B, pikirkanlah masak-masak akan akibat yang kita timbulkan pada orang lain. Jangan sampai pilihan kita menimbulkan pengaruh buruk bagi orang lain, begitupun pada kita sendiri. Sebagai contoh, saya pernah mengalami suatu keadaan dimana saya harus memilih salah satu diantara hati saya dan keinginan saya. Hati saya berkata bahwa saya lebih menyukai A dibandingkan B. Tetapi saya ingin berkelompok dengan teman-teman saya dalam hal B sebagai seorang ketua kelas. Berbagai pertimbangan telah saya lakukan, akhirnya saya memilih suara hati saya. Alasan saya adalah, jika hatiku berkata A, maka akan kulakukan, sehingga aku tidak setengah hati melakukan B karena itu hanya akan menghambat teman-temanku yang melakukan sepenuh hati di hal B. Tetapi, reaksi atau tanggapan tiap orang memang sulit ditebak. Terkadang suatu kebaikan sulit untuk dimengerti. Karena itu, hadapilah segala resiko yang anda temui atas tiap keputusan yang telah diambil. Hadapi dengan kuat sabar agar semua berbuah kebahagiaan.
Kemiskinan, bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi manusia. Baik itu kemiskinan harta, hati, ilmu ataupun yang lainnya. Saya rasa, justru kekayaan merupakan cobaan terberat dalam kehidupan. Mengapa? karena tiap kali seseorang merasa sulit, mereka cenderung ingat pada yang maha kuasa, sedangkan pada saat mereka senang? Sayapun tak tahu.. Karena itu, jika anda sedang bahagia, ingatlah saat-saat anda susah agar anda mau menolong sesama yang sedang susah. Begitupun sebaliknya, disaat anda susah, ingatlah saat-saat bahagia anda agar dapat termotivasi untuk terus menjalani hidup ini. Jadi, berusahalah untuk bersikap arif. Jika anda mau berusha, suatu saat kearifan akan anda dapatkan.
0 comments:
Posting Komentar
Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D