Perjalanan Udara dan sistem Pernapasan Manusia
Disaat berjalan, duduk, menulis bahkan online kita bernapas. Apakah anda tahu, kemana udara pegi setelah kita hirup? Bila belum, mari kita baca penjelasan berikut.
Bernapas merupakan kegiatan menghirup udara dengan tujuang mengambil Oksigen dan mengeluarkan Karbon Dioksida. Bernapas dilakukan untuk proses pembakaran biologis dalam tubuh. Bernapas merupakan salah satu ciri mahluk hidup. Proses pernapasan dimulai dari menghirup udara hingga mengeluarkannya kembali. Lalu, ap saja yang terjadi pada udara tersebut??
Saat dihirup, udara masuh melalui rongga hidung. Didalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan lendir serta konka. Bulu hidung berfungsi sebagai penyaring kotoran dan debu, sehingga udara yang masuk menjadi lebih bersih. Lendir yang ada dalam rongga hidung menyesuaikan suhu udara yang masuk kedalam tubuh serta melekatkan kotoran kebulu hidung. Konka merupakan kumpulan pembuluh darah yang juga berfungsi mengatur suhu udara yang melalui rongga hidung.
Dari rongga hidung, udara bergerak menuju Faring. Faring merupakan rongga pertigaan menuju esofagus, trakea dan saluran ke rongga hidung. Mekanisme menelan dan bernapas diatur oleh katup epiglotis. Selain epiglotis ada juga Glotis. Tersedak adalah pengeluaran kembali materi yang masuk kesaluran pernapasan. Udara hanya lewat difaring.
Dari Faring, udara masuk ke laring. Didalam laring, udara melewati selaput suara yang dapat menentukan tinggi rendah dan kuat lemahnya suara. Dilaring juga terdapat jakun.
Dari Laring, udara melewati glotis dan masuk ke Trakea. Ditrakea terdapat lapisan lendir serta bulu halus. Trakea terdiri dari tulang rawan dengan 3 lapisan yaitu (dalam ke luar) epitelium, tulang rawan dengan otot polos dan jaringan pengikat. Ditrakea, udara dibersihkan kembali sehingga benar-benar bersih. Jadi, bernapas dengan menggunakna hidung dilakukan pembersihan udara sebanyak 2 kali (lebih baik dari pada dengan mulut kan?).
Dari Trakea, udara melanjutkan perjalanan ke Bronkus yang merupakan percabangan. Bronkus ada yang lebih mendatar dan ada yang lebih vertikal. Bronkus kiri lebih mendatar karena paru-paru kiri hanya memiliki 2 lobus, sedangkan bronkus kanan lebih vertikal karena paru-paru kanan memiliki 3 lobus.
Dari Bronkus, udara melanjutkan perjalanan ke bronkiolus dan alveolus. Dislveolus terjadi difusi gas Oksigen dan Karbon Dioksida kedalam pembuluh darah. Alveolus berbentuk bulat-bulat dan sangat elastis. Paru-paru manusia memiliki kurang lebih 300 juta alveolus. Gelembung alveolus menyebabkan luas permukaan difusi sekitar 70 m persegi. Setelah itu, udara dikeluarkan dan terjadi proses pernapasan berikutnya.
Penarikan napas dinamakan inspirasi, pengeluarannya ekspirasi. Semoga bermanfaat!!!
D.A Pratiwi, dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XI.Jakarta : erlangga.
0 comments:
Posting Komentar
Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D