Air merupakan kebutuhan sehari-hari semua manusia dibumi kita tercinta ini. Berkat adanya air, kehidupan dibumi dapat terus berlangsung. Dapat dibayangkan apabila tidak ada air? Dunia yang kering takkan dapat ditinggali.. Pemakaian air kerap kali dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dikompromikan lagi. apakah itu 100% benar? Tentu tidak, karena tidak ada yang 100% benar dan 100% salah. Lalu, apakah penggunaan air dapat ditekan alias dihemat? Jawaban saya adalah, Ya, dapat.
Keberadaan air seringkali dianggap tak terbatas, akan selalu ada setiap saat, padahal kenyataannya tidak demikian. Mengapa? Karena tidak semua air yang ada dibumi dapat langsung dipergunakan, untuk itu kita perlu menghemat penggunaan air bersih. Penggunaan air bersih terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya penggunaan untuk keperluan industri besar, usaha menengah kebawah, serta rumah tangga. Yang akan saya bahas adalah penggunaan air dikawasan rumah tangga.
Air sering digunakan dirumah tangga untuk beragam keperluan seperti mencuci pakaian, piring, mandi, keramas, mengepel, serta minum. Lalu, apakah dikawasan rumah tangga penggunaan air dapat ditekan? Ya, dapat. ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghemat penggunaan air dirumah tangga, tapi sebelumnya mari kita cermati terlebih dahulu beberapa pemborosan air yang kerap terjadi dikawasan ini.
1. Pemborosan melalui keran yang rusak. Setelah saya, beserta teman saya Gerry dan Bimar menghitung jumlah air yang terbuang secara percuma melalui keran yang rusak, kami mendapati untuk kerusakan
sedang (2 tetes/3 detik) 240 ml air terbuang selama 73 menit, yang tidak lain sekitar 2000 tetes lebih.
bayangkan apabila setiap rumah memiliki 2keran yang rusak dengan kerusakan sedang? Akan ada banyak
sekali air terbuang. Lalu, apakah kita hanya akan terdiam?
2. Pemborosan untuk kepentingan mencuci gelas. Ketika kita merasa haus, tentu kita akan mengambil tempat menampung air untuk minum, atau dalam nama lain gelas. Setelah beberapa lama, apabila kita merasa haus kembali, apa yang dilakukan? Kembali mengambil gelas baru atau menggunakan gelas sebelumnya? Beberapa orang melakukan pengambilan gelas baru, yang berarti menambah cucia gelas. Akibatnya, penggunaan air meningkat. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menandai gelas yang dipakai untuk tiap orang dan menyediakan tempat penyimpanan gelas masing-masing orang. Dengan begini, penyebaran penyakit dilingkungan keluarga dapat ditekan sekaligus menekan penggunaan air untuk mencuci gelas, karena dengan menandai dan menyimpan gelas ditempat bersih, untuk minum dalam 1 hari dapat menggunakan hanya 1 gelas saja.
3. Pemborosan air untuk mencuci pakaian. Dalam mencuci pakaian, terkadang masyarakat menggunakan begitu banyak air untuk membilas pakaian, alias menghilangkan busa2 deterjen. Salah satu cara yang dapatr digunakan untuk mengatasi pemborosan air ini adalah dengan menggunakan softener 1x bilas sebagai hasil perkembangan teknologi modern. Dengan menggunakan softener tersebut, maka penggunaan air untuk kebutuhan mencuci pakaian (membilas) dapat ditekan.
4. Pemborosan air melalui bak mandi serta kloset jongkok. Ketika mandi, apa yang kita gunakan? Bak mandi, ataukan shower? Saya bersama teman-teman saya sependapat bahwa menggunakan air dari shower untuk mandi, lebih efisien dibandingkan bak mandi. Mengapa? Karena, dengan menggunakan shower, kontak tubuh dan air dapat dioptimalkan sehingga jumlah air yang terbuang tanpa membersihkan tubuh dapat diminimalisir. Selain itu, dalam membuang air, kloset apa yang kita gunakan? Kloset jongkok ataukah kloset duduk? setelah kami teliti, kami menyimpulkan bahwa kloset duduk lebih efisien dalam penggunaan air untuk menyiram kotoran dibandingkan kloset jongkok. Hal itu kami simpulkan, karena saat menggunakan kloset jongkok, terkadang setelah disiram kotoran kembali kepermukaan. Hal itu menyebabkan [enyiraman ulang yang otomatis menambah penggunaan air. Tetapi, apabila kita menggunakan kloset duduk, hal itu tidak terjadi sehingga penggunaan air dapat diefisienkan. Adapun cara lain yang dianjurkan, adalah dengan menampung air bekas mandi untuk menyiram kotoran kita. Jadi, kita harus menjadwalkan waktu buang air, sehingga dapat dipaketkan dnegan mandi agar air bekas mandi dapat digunakan untuk menyiram.
5. Pemborosan untuk menyiram tanaman. Terkadang para Ibu rumah tangga menginginkan taman yang indah dihalamannya. Seringkali beberapa diantara mereka menyiram tanaman secara berlebihan. solusinya, adalah dengan mempelajrai kebutuhan tanaman akan air. Dengan begitu, penggunaan air dapat dikontrol secukupnya.
Saya yakin, selain beberapa jenis pemborosan diatas, masih banyak pembrosan lainnya, begitupun cara mengatasi pemborosan air dilingkungan rumah tangga. Saya menyarankan,penggunaan deterjen organik sehingga air sisa cucian pakaian dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Selain itu,
saya rasa tidak ada masalah apabila menggunakan air bekas cucian pakaian untuk mengepel lantai setelah difiltrasi terlebih dahulu.
Selain dirumah tangga, penggunaan air diskeolah tidak luput dari pemborosan. Saya rasa, faktor utama pemborosan air disekolah ada pada kondisi sarana prasarana yang kurang baik, seperti kran dan pipa yang bocor. Selain itu, untuk sekolah yang memiliki water turn, terkadang airnya penuh dan tumpah, maka sebaiknya diperbaiki. Adapun hal lain yang menyebabkan pemborosan air disekolah, bagi sekolah yang memiliki mushola terkadang siswa menyalakan keran dengan besar, sehingga banyak air yang terbuang. Selain itu, sebelum wudhu terkadang keran dinyalakan terlebi dahulu, barulah menggulung pakaian. Hal tersebut dapat meningkatkan pembuangan air secara percuma, jadi sebaiknya dipasang label peringatan untuk menghemat penggunaan air.Mohon tanggapan dan komentarnya ya!!!
2 comments:
Nife info gan
Makasih udh mampir :)
Posting Komentar
Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D