Drama merupakan salah satu seni sastra yang sangat digemari baik dikalangan pelajar (yang notabennya remaja), maupun orang dewasa. Seni Drama mampu mengeksplorasi kemampuan siswa dalam mengungkapkan bermacam-macam perasaan yang ada dalam naskah atau sebagai tokoh yang diperankan. Melalui darama, selain dapat menggali kemampuan, siswa juga dapat menambah kemampuan baru, menjaga kestabilan emosi.
Dalam drama, setiap pemain harus menjaga ekspresi yang ditampilkan dipermukaan wajah mereka. Para pemain harus mampu menunjukkan watak dan sifat tokoh yang Ia perankan dalam dram, tidak kurang ataupun lebih. Dalam pelajaran Bahsa Indonesia, para pelajar dituntut agar mampu menampilkan sebuah pementasan Drama. Lalu, apakah tujuan pembelajaran tersebut?
Terkadang saya merasakan hal yang tidak nyaman dihati, ketika dititahkan untuk berdrama. Bahkan beberapa teman saya berkata
"Ntar juga gak bakalan kerja dibidang drama ko! Buat apa?"
Kalau saya pikir-pikir, itu benar juga. Tapi semakin saya berpikir, semakin tebuka lebar pintu manfaat belajar berdrama. Beberapa manfaat drama sebagai berikut :
1. Menggali kemampuan dalam berekspresi.
2. Melatih kemampuan menulis naskah drama.
3. Melatih kita untuk mengontrol emosi.
4. Melatih kita untuk menjaga ekspresi.
5. Melatih kita untuk mampu menguasai suasana.
Beberapa manfaat berdrama saya sadari ketika menonton sidang paripurna DPR yang baru-baru ini ditayangkan diberbagai media per-televisian. Saat saya bandingkan dengan serial drama politik yang pernah saya tonton, sangat jauh berbeda. Dalam drama, konflik dipersidangan tidak dihadirkan ricuh tetapi lebih tenang dan ditekankan pada kata-kata yang banyak menyindir. Sedangkan yang saya lihat dalam sidang kemarin-kemarin, justru kericuhan dan perpecahan menonjol. Saya merasa, kontrol emosi dan ekspresi dalam sidang (walaupun bukan drama) masih kurang. Sebab, bukan hanya drama yang memerlukan kontrol emosi, tapi seluruh kegiatan atau seluruh hal yang kita perbuat harus dikontrol (walau saya tidak tahu apakah dalam sidang ada drama atau tidak). Hati kita boleh saja panas, tetapi tetap selesaikan persoalan dengan kepala dingin, agar tidak menyesal dikemudian hari. Serta agar sidang paripurna dapat menjadi panutan dalam bermusyawarah bagi para pelajar.
Dengan berdrama, pelajar dapat melatih pengontrolan ekspresi serta emosi sehingga mampu menjadi warga negara yang lebih berwibawa. Karena saya rasa, wibawa seseorang dapat dinilai melalui ketenangan dan cara Ia menyelesaikan konflik batin dalam dirinya. Jadi, mari berlatih drama untuk mengontrol emosi kita!
0 comments:
Posting Komentar
Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D