Dalam hidup ini, tiada seorangpun yang luput dari kesalahan. Orang bijak akan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah ia buat. Tetapi terkadang manusia tidak menyadari kesalahan yang telah ia perbuat. Pada saat dimana seseorang tidak menyadari kesalahannya, orang disekitarnya harus menjalankan sebuah peran. Mengingatkan atau menyadarkan seseorang akan kesalahan yang ia perbuat memang tidaklah semudah menghitung 1+1=2.
Kerap kali seseorang merasa takut untuk menyampaikan pemikirannya atau bahkan merasa kesalahan yang telah orang lain perbuat merupakan suatu 'berita panas' bagi orang lain. Perilaku seperti ini harus selalu kita jauhi sebagai makhluk sosial yang baik dan ber-etika. Membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Membicarakan keburukan seseorang sesungguhnya adalah tidak lebih baik dari memakan bangkai saudara sendiri. Jadi, kita tidak boleh hanya bermain dibelakang. Apabila kita merasa bahwa pemikiran kita tentang seseorang adalah benar, maka lebih baik utarakanlah sebagai suatu usulan (toh sudah ada undang undang kebebasan berpendapat?). Semua reaksi dan anggapan sebaiknya dipasrahkan saja. Tetapi yang paling penting adalah kita telah membantu seseorang menjadi orang yang lebih baik lagi dengan mengutarakan pemikiran kita. Tetapi, harus diingat pula, tidak ada orang yang 100% benar maupun 100% salah. Maka tetaplah berlaku santun dan bertolak pada dasar masalah yang sebenarnya.(dikutip dari blog saya yang lain)
2 comments:
Suka bngd saia ... sangat memotivasi ! heheh :D
@feromonkadela
wah, makasih banget tanggapannya. Memang, aya sengaja menulis artikel ini salah satunya untuk memotivasi para pelajar agar terjauh dari sikap yang kurang baik seperti yang dijelaskan. Kalau feromonkadela termotivasi untuk tidak melakukan 'permainan belakang' saya senang sekali. Sekali lagi, terimakasih!!! :))
Posting Komentar
Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D