Minggu, 28 Februari 2010

Membedah, siapa takut??


Praktek pembedahan, huuu mendengarnya saja sudah ngeri!! Mungkin terlintas dibayangan kita akan drah yang bercucuran,,, keringat.. alat bius.. Iiii seram ya! Tapi, semua itu dapat dilalui siswa siswi SMAN 3 Kota Sukabumi ketika berpraktik membedah binatang disekolah bersama Bapak Endris (saya telah membahas sedikit disini. Sekarang, saya akan membahas bagaimana tatacara membedah seekor.. Bangkong (Sejenis amfibi, tapi bukan blue frog yang biasa digunakan untuk eksperimen) yang merupakan sejenis katak..


Pertama, kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya pisau bedah, nampan liin, jarum pentul, surgery gloves (sarung tangan karet untuk pembedahan), pinset, kapas, eter/alkohol 75% dan tentu saja bahannya adalah bangkong atau katak yang akan dibedah (karena pada intinya, cara yang digunakan adalah sama).

Berikut adalah langkah yang dilakukan.
1. Bius dulu katak agar diam dan mudah dibedah. Cara membiusnya adalah dengan menutup saluran pernapasan katak dengan kapas yang diberi eter/alkohol 75% atau meminumkannya. Saya anjurkan jika diminumkan, jangan terlalu banyak, selain itu bius ini tidak akan bekerja secara langsung, ada waktu reaksinya. Jadi tenang saja, jangan terburu-buru.
2. Setelah lemas, letakkan secara terlentang diatas nampan lilin, lalu pasung kaki katak dengan jarum pentul.
3. Berikutnya, mulai pembedahan dengan membuka lapisan kulit katak (lapisan dalam yang agak bening jangan dulu). Pertama, sayat katak dibagian dada secara melintang (horizontal). Lalu dilanjutkan penyayatan kulit secara membujur dari dada hingga dekat ekor/kloaka. lalu, kuliti.
4. Buka lapisan dalam dengan pisau bedah dan pinset, bersihkan darah dengan kapas. Jika tadi terlalu banyak meminumkan eter, biasanya akan tercium bau eter yang menyengat.
5. Lihat dan perhatikan bagian dalam katak, baik sistem pencernaan maupun pernapasan. Ternyata, katak memiliki pencernaan yang terdiri darimulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Pada katak juga ada hati dan kelenjar pencernaan seperti pankreas. Panjang usus halus katak yang saya dan kawan saya bedah adalah 60 cm.
6. Setelah selesai, pisahkan organ-organ untuk diteliti lebih lanjut.
7. Bungkus bangkai katak dan kuburkan.(sedikit berkeprihewanan hehe XD)

Jadi, apakah anda tertarik untuk mencoba? Ayo membedah!!! Tapi, jangan terlalu banyak, karena dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Minimalisir kemungkinan terbuangnya 1 nyawa karena perbuatan kita yang tidak bermanfaat! Have a nice try!

5 comments:

Anel mengatakan...

~ bangkong = katak, kan?
~ ihh.. tega ya!!
~ serem ah, nanti kamis "bedah katak", ga mau...
takut..ich,

M. Teguh G. mengatakan...

@Anel
Anel, kata Pak Endris Katak dan Bangkong itu berebda. Katak buasanya nggak ada kayak budugnya gitu dikulitnya, kalo bangkong ada. Terus, bangkong tuh dikelilingi mitos masyarakat. Katanya sih kalau ngegangguin ntar sakit gitu. Tapi syukurlah nggak ngefek ke aku, soalnya aku yakin cuma Tuhan yang bisa menentukan segalanya.

M. Teguh G. mengatakan...

@Anel [lagi]
aduh.. blasan tadi banyak salah ejaannya. Maaf ya! saya mau tambah lagi, jangan takut praktek! Soalnya kalau udah 1x biasanya ketagihan!! Hehehe Praktik itu penting, biar kita bisa tahu dengan lebih jelas.

bianda mengatakan...

pengennn cobaa,,,

M. Teguh G. mengatakan...

@bianda:ayo dicoba dicoba

Posting Komentar

Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D

Seberkas Untaian Kata

Hidup lebih dari sekedar keabu-abuan dari 2 sisi kehidupan, hitam dan putih. Tetapi hidup ini bagaikan spektrum cahaya yang memiliki jutaan warna dan arti. Karena itu sykurilah apa yang menjadi hadiah bagimu. Pepatah mengatakan kemarin adalah sejarah, esok adalah tanda tanya dan hari ini adalah hadiah, karena itu disebut present (dari present tense)

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More