Minggu, 17 Juli 2011

Kebebasan Berekspresi Berbuah Prestasi

Kebebasan Berekspresi Berbuah Prestasi
Mohamad Teguh Gumelar
“Meski kita tidak bisa mengubah orang lain, kita dapat menjadi penyebab berubahnya seseorang.” (http://ihatequotes.net)
                Hmm...akhirnya saya kembali menghirup campuran gas-gas dengan suasana blogging di rumah –duduk terpaku menatap layar sambil termenung..nulis apa ya?– hehe. Bulan Mei 2011 yang lalu, saya resmi lulus dari SMAN 3 Kota Sukabumi, sekolahku tercinta.. Karena itulah sekarang saya mendadak jadi pengangguran, tidak ada pekerjaan lain kecuali : bangun, makan, nonton tv, ke wc, tidur, online fb, email, cek tumblr juga blogger, internetaaaaan terus. Memang harus saya akui jatah waktu saya sekarang ini sebagian besar habis digunakan untuk duduk berdiam (bukan semedi) sambil menatap layar LCD, menjamahi (oops.. menjelajahi aja deh hehe) menjelajahi dunia maya. Kini saya benar-benar sadar bahwa ternyata internet dapat menjadi teman yang sangaaaat menyenangkan. Saya bisa nonton, ngobrol, denger musik, berbisnis dll. asik deh pokonya. Internet menyediakan banyak informasi mengenai berbagai hal yang bisa saya peroleh dengan cepat dan mudah. Terlepas dari itu semua, ada satu hal yang membuat saya jatuh cinta (caile..hihi) pada internet, hal itu adalah keleluasaan yang Ia berikan bagi saya untuk berekspresi..! ^_^ hehe


Ekspresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb) jadi, berekspresi dapat diartikan kegiatan mengungkapkan maksud, gagasan, perasaan dsb. Pengungkapan atau proses menyatakan baik gagasan maupun perasaan terkadang menjadi hal yang sangat teramat super sulit  sekali (alay mode : on.. hehe maap yak). Tapi internet membuat saya cukup nyaman dalam mengungkapkan buah pikiran, ide-ide serta pendapat saya melalui berbagai fasilitas yang sudah disediakan seperti jurnal online (blog), facebook, twitter, tumblr, friendster, email dll. Internet juga membuat saya mampu berbagi informasi dengan banyak orang tanpa batasan usia, ras, agama, jenis kelamin serta tempat begitupun sebaliknya, internet memberikan jalan bagi saya dan pengguna internet lainnya untuk mencari berbagai informasi. Informasi tentu sangatlah penting, seperti yang diutarakan Donny B.U. dalam ebook linimas(s)a yakni,
“Peperangan dan percintaan -dua hal yang selalu menyelimuti bumi- tak akan pernah terwujud tanpa diawali dengan pertukaran informasi.”
Karena itu, informasi dapat diibaratkan air, dapat menjadi kehidupan sekaligus kerusakan. Hm…karena Indonesia adalah negara tropis dengan makanan pokok nasi, maka informasi juga dapat diibaratkan sebagai nasi, apabila kita tidak teliti dalam memilihnya, maka ada kemungkinan kerikil dari penggilingan padi ikut termakan.
Berekspresi merupakan kegiatan yang dilindungi atau dijamin kebebasannya oleh negara. Kebebasan berekspresi dan berbagai hal mengenai informasi sendiri berada di bawah perlindungan UUD 1945 salah satunya pasal 28, khususnya pasal 28 E ayat 3 dan 28 F yang berbunyi sbb:
·         Pasal 28 E (3)
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
·         Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
                Tetapi, tentu saja kebebasan yang terlalu bebas dapat menjadi sebuah kehancuran, oleh karena itu terdapat batasan-batasan tertentu yang perlu diperhatikan, seperti yang disampaikan Anggara Suwahju dalam ebook linimas(s)a sebagai berikut :
“Setidaknya ada tiga isu pokok dalam pembatasan terhadap kebebasan berekspresi yaitu Pertama, pembatasan itu harus ditentukan oleh hukum, Kedua, pembatasan ditujukan untuk memenuhi salah satu alasan, antara lain keselamatan public (public safety), ketertiban publik (public order), moral publik (public morals), kesehatan publik (public health), hak-hak dan kebebasan dasar orang lain, hak dan reputasi orang lain dan keamanan nasional, dan Ketiga, pembatasan harus dianggap perlu untuk dilakukan (proporsional).”
                 Tetapi Anggara Suwahju juga menambahkan, syarat bahwa pembatasan terhadap kebebasan-kebebasan dasar harus ditentukan oleh hukum seharusnya tidak dimaksudkan untuk melemahkan esensi hak asasi manusia yang ditetapkan baik dalam Kovenan ataupun dalam UUD. Selain itu, kita sadari bersama dalam hal berkenaan dengan ekspresi di internet, kita juga harus memperhatikan pengguna internet yang lain sehingga ekspresi yang kita lakukan tidak menyakiti atau merugikan orang lain. Tetapi dibalik itu semua, sekarang ini kasus hukum yang menimpa Prita Mulyasari mendapatkan perhatian publik dimana banyak pihak menganggap bahwa kasus tersebut bukan pelanggaran hukum tetapi lebih merupakan salah satu wujud masih terkekangnya kebebasan berekspresi. Semoga mba Prita segera dibebaskan..
                Saat ini jaringan internet di Indonesia sudah masuk ke berbagai pelosok daerah, bahkan pada 25 Mei 2010 lalu telah dilakukan peresmian Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Pekanbaru yang menandai dimulainya penyediaan perangkat komputer dan operator di 5.748 kecamatan yang relatif belum terjangkau internet. Adanya koneksi internet yang semakin luas di nusantara membuka pintu kebebasan yang kian lebar bagi setiap orang untuk mengekspresikan diri di internet. Kebebasan berekspresi sendiri sudah dapat terlihat dari jumlah pengguna akun facebook Indonesia yang menempati jumlah terbesar pada urutan ke dua di dunia. Selain itu, akun jurnal online seperti blogger, tumblr, wordpress, blogdetik dll juga cukup menunjukkan adanya kebebasan berekspresi yang luas dengan jumlah pengguna yang tak kalah fantastis. Jumlah pengguna internet di Indonesia sudah meningkat cepat, pada tahun 2010 menurut menurut Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) pengguna Internet Indonesia sudah mencapai jumlah 45 juta..! Apa jadinya jika pengguna internet di Indonesia dengan jumlah tersebut tidak diarahkan secara tepat? Entahlah…karena itu ayo nonton video linimas(s)a berikut :
                Ada berbagai cara untuk mengekspresikan diri di internet beberapa di antaranya adalah dengan memasang status facebook, tweet di twitter, serta posting di blog. Semua itu dapat disampaikan melalui sebuah kreasi. Kreasi menurut KBBI memiliki arti hasil daya cipta; hasil daya khayal; ciptaan buah pikiran atau kecerdasan akal manusia. Berekspresi melalui kreasi dapat menjadi sebuah cara yang tepat bahkan bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain di tengah maraknya penyimpangan penggunaan internet di era modern dewasa ini. Sebagai contoh, siapapun dapat mengekspresikan dirinya dengan membuat sebuah kreasi dalam bentuk karya tulis. Karya tulis yang saya maksud dapat berupa artikel, puisi, cerpen, atau bahkan dialog. Sebuah kreasi selain mampu menyalurkan ekspresi pembuatnya juga dapat diikutsertakan dalam berbagai kompetisi sehingga melahirkan sebuah prestasi. Hal ini harus disadari oleh para pengguna berbagai jejaring sosial serta jurnal online, sebab selama ini saya merasa sebagian besar dari pengguna hanya memanfaatkan fasilitas tersebut untuk have fun atau mengisi waktu luang. Karena itulah kebebasan berekspresi sangat penting dan bermanfaat bila disalurkan melalui cara yang tepat dan diarahkan dengan benar, intinya internet sehat membawa berkat! hehe pengaruh suasana menjelang Ramadhan nih...
                Manajemen diri tentu menjadi salah satu kunci utama dalam meraih manfaat dari kebebasan berekspresi dengan internet sehat. Saat ini penyimpangan penggunaan internet sudah mendapat perhatian khusus dari pemerintah, ditandai dengan beberapa langkah pemerintah salah satunya adalah pemblokiran situs porno yang sesuai dengan amanat UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 dan UU Antipornografi Nomor 44 Tahun 2008. Tetapi saya rasa yang harus kita pikirkan bersama bukanlah bagaimana membatasi akses pengguna internet, tetapi bagaimana agar pengguna intenet mampu membatasi dirinya sendiri sehingga mampu berekspresi dan menggunakan internet dengan tanggung jawab tinggi. Dewasa ini saya rasa kebebasan berekspresi di Internet kurang disertai dengan budaya internet sehat. Terkadang beberapa artikel berita, terutama yang berbau keagamaan cenderung menimbulkan komentar-komentar dengan pendapat masing-masing yang saling menjatuhkan dan menyerang satu sama lain. Tentu saja, tidak seharusnya kebebasan berekspresi menyebabkan pertikaian, sebab pertikaian dan perselisihan dapat berujung pada perpecahan. Karena itulah penerapan internet sehat diperlukan untuk membatasi diri kita agar dapat menghormati dan menghargai kebebasan serta pendapat orang lain di internet. Seperti pepatah yang ada di awal artikel ini, meski tak bisa merubah orang lain, dengan perilaku berinternet sehat yang kita lakukan serta berbagai prestasi yang kita dapatkan maka kita dapat membuat orang lain sadar akan manfaat internet sehat dan menyebabkan mereka berubah ke arah yang lebih positif. 
Untuk mengatur diri sendiri, pengguna internet dapat memulai dengan sebuah langkah kecil yakni bergabung dengan kelompok pengguna internet sehat, baik itu berupa kumpulan blogger, maupun group di facebook seperti group sastra bahkan group pencari kompetisi. Perlu kita sadari bersama bahwa jika kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, maka harus mulai bergaul dengan orang yang baik pula sebab penyimpangan tidak terjadi hanya karena adanya kesempatan tetapi juga pengaruh lingkungan. Selain itu, untuk mengatur diri, kita juga harus mulai memperhatikan keadaan lingkungan kita, -di mana serta bagaimana- kita berekspresi sehingga kita tidak merugikan pengguna internet lain dan mampu menggunakan kebebasan berekspresi dengan bijak. Salah satu cara agar dapat menghargai ekspresi orang lain di internet adalah dengan sering mencurahkan ekspresi di internet serta membaca ekspresi orang lain. Saya sendiri menyadari manfaat kebebasan berekspresi dengan internet sehat setelah termotivasi oleh teman saya saat masih duduk di bangku SMA. Alhamdulillah akhirnya perubahan yang saya lakukan membuahkan sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi saya pribadi. Karena itu, jika kita mulai menulis cerita dalam kehidupan dengan menerapkan penggunaan internet sehat dari sekarang, tidak menutup kemungkinan prestasi yang diraih akan jauh lebih besar dari pada kita memulainya esok hari.
“Jangan tunda menuliskan ceritamu hari ini, karena hari esok akan membawa ceritanya sendiri.” (Aulia Halimatussadiah dalam ebook linimas(s)a)

Gambar :
koleksi pribadi, hasil edit dengan bahan gambar hasil google streaming.

36 comments:

Nike as kekee mengatakan...

jangan lupa untuk sedikit mengendalikan ekspresi.. ^_^
Smileee

M. Teguh G. mengatakan...

Sip, setuju sama nike :) pengendalian yang paling mantap adalah pengendalian dari diri sendiri hehe

Chica mengatakan...

*duajempol :D

M. Teguh G. mengatakan...

Makasih Chica udah baca + komen, mudah2an internet sehat bisa membudaya :)

DESTY N. mengatakan...

*wuiisss, keren2..setujuuu..*standing applause dehh.. hhahaa

Rika Rosmawaty mengatakan...

iya setuju guh kita harus membudayakan internet sehat, banyak remaja sekarang internetan cuman buat hiburan (kadang termasuk aku) tidak bisa menempatkan internet sebagai sumber pengetahuan, banyak yang lebih bermanfaat yang dapat kita lakukan daripada hanya membuka jejaring sosial saja..

M. Teguh G. mengatakan...

Makasih Desty..! Semoga artikelnya bisa menjadi pembelajaran buat kita bersama :D

M. Teguh G. mengatakan...

Iya, sependapat sama Rika. Semoga penggunaan internet bisa menjadi lebih efektif dan bermanfaat! Internet sehat bikin hebat!! Hehehe

Anonim mengatakan...

yupz.. akan banyak hikmah jika kita bisa ambil sisi positifnya ^.^

M. Teguh G. mengatakan...

ya, mudah-mudahan semakin banyak yang menyadari manfaat dan arti kebebasan berekspresi di internet sehat hehe

Anonim mengatakan...

jadi malu dan sadar karena setiap internetan cuma buat jejaring sosial sama main game aja, hehe. Padahal banyak hal positif yang bisa kita ambil dari internetan.
Terima kasih teguh sudah menyadarkan aku, semoga bloknya berguna bagi setiap orang yang membacanya.

M. Teguh G. mengatakan...

Alhamdulillah, tapi jejaring sosial sama game juga bermanfaat dalam beberapa sisi. Iya, masih banyak hal positif yg bisa diambil, apalagi dr kebebasan berekspresi yang luas di internet. Teguh yg terimakasih, makasih udh mau baca , mampir dan komen di sini. Amin. :D

Anonim mengatakan...

eh iya setuju sama yg diatas.. kebanyakan selama ini internet keseringan untuk jejaring sosial sama main game :D

M. Teguh G. mengatakan...

Ya, mudah-mudahan semakin banyak yang menyadari manfaat lain dari internet terutama dalam hal kebebasan berekspresi dan perilaku internet sehat. Terimakasih sudah komentar :)

Anonim mengatakan...

yansahpepeb mengatakan...
setuju guh, tulisannya jadi memotivasi agar kita lebih bijak dalam menggunakan internet. jd sadar deh, nge-net yg cmn game sama jejaring sosial itu mubazir waktu + mubazir pulus hehe
mudah-mudahan tulisan bermanfaat bwt pembaca lainnya.

Anonim mengatakan...

setuju sekali, selain kebebasan berekspresi dalam membuat cerpen, artikel, dsb.. internet juga dapat menambah kemampuan berbahasa misalnya dengan mengobrol/chatting dengan orang asing, sering membaca artikel bhs inggris/bahasa lain, membaca fanfiction (seperti saya :D) yg kebanyakan berbahasa inggris, dll
selain menambah kemampuan berbahasa inggris, membaca fanfic sangat menghibur.. :)
mudah2an semakin banyak orang yg memakai internet dengan sehat dan memanfaatkannya dengan baik..

M. Teguh G. mengatakan...

@yansahpepeb : Ya, bener juga! hehe, tapi hiburan gak apa-apa lah...ahahhaa asal jangan kebablasan, bisa bangkrut ntar ahaha. Tapi lebih baik kalau mainnya di blog sambil bikin postingan, atau di fb sambil share notes hehe.

@anonim : Ya, benar sekali! Saya setuju, semoga dengan internet warga indonesia bisa mengasah kemampuan bahasa asing, sehingga bisa menghadapi era globalisasi dengan kemampuan tinggi. Saya tambahkan, selain chatting di internet juga bisa ikutan tes toefl boongan gitu, lumayan buat latihan hehe. (mungkin masuk ke dll nya hehe)Jadi bisa berekspresi dengan lebih universal (dimengerti banyak orang di seluruh dunia)
Ya, betul..! Ahhahaa. amin :)

@yansah dan @anonim terimakasih ya sudah mampir, baca + komen disini, benar-benar saya hargai, semoga artikelnya bisa menjadi bahan pembelajaran kita bersama mengenai kebebasan berekspresi dan internet sehat :)

silva dwinta mengatakan...

bener, setuju sama artikel kamu guh,
internet juga menghasilkan jejaring sosial yang mana mampu
memikat para penggunannya,jangan selalu memandang internet itu negative tapi banyak kelebihan dari internet dari pada buruknya jika kita berfikiran positive,asalkan jangan melupakan bahwa kita punya dunia nyata saja, hehe

M. Teguh G. mengatakan...

Ya, makasih silva. Memang semua tergantung bagaimana pengguna internet membatasi dirinya, juga dalam membatasi ekspresi sehingga tidak melukai orang lain. Makasih udah komen, semoga bisa bermanfaat buat kita semua artikel sama komen2nya..!! :D

Iwan mengatakan...

Intinya asal kebebasannya ga kebablasan aja ya, sob..
Iya deh... kalo ga pake rem, ntar bisa nyemplung lubang lagi..
a..hi..hi..hi..

M. Teguh G. mengatakan...

@Iwan
Ya, setuju. Rem yang paling bagus rem dari kesadaran pribadi untuk membatasi diri dalam berekspresi, jadi gak kebablasan. Makasih gan komennya :)

Anonim mengatakan...

ooooohhh ini toh blogx guh.

M. Teguh G. mengatakan...

Iya jee, hehe makasih ya udh mampir, baca sama komen. Mudah2an bisa bermanfaat hehe

Mencoba Mengisi Waktu Luang... mengatakan...

siapa yang berani berekspresi, dia yang teredekat dengan kesuksesan !!!

M. Teguh G. mengatakan...

@argo satrio: Ya, tapi jangan lupa rambu2 berekspresi..! Semoga kita semua bisa menggapai kesuksesan melalui kebebasan berekspresi di internet..! :D

Makasih ya udah mau mampir, baca dan komen. Saya benar2 menghargainya, terimakasih banyak..! :D

rizqi akbar mengatakan...

yoyoiiii, bebas berekspresi!!! jangan takut buat berekspresi dari sekarang , krena itu bisa mmbuat kita yakin untuk masa depan Gemilang..

M. Teguh G. mengatakan...

@Rizqi: Ya, setuju, kita harus berani menampilkan diri dengan berekspresi di internet. Tapi tentu harus dibarengi kepekaan terhadap kebebasan orang lain. Semoga bisa bermanfaat artikelnya, terimakasih komentarnya ya, saya menghargainya. :)

Unknown mengatakan...

Sebagai manusia yang hidup di era teknologi canggih sekarang ini, kita harus bisa bergerak cepat, setidaknya kita tetap berjalan, karena apabila kita berjalan di tempat atau diam, kita akan semakin tertinggal, terlebih lagi orang yang bejalan lambat di belakang kita bisa menyusul kemudian. Sudah saatnya kita menjadi pengguna internet yang baik, yang mengetahui tatakrama dan norma dalam berekspresi di dunia maya. Kita harus terus berkarya untuk Indonesia, salah satunya melalui internet. Ekspresikan dan raih prestasi gemilang!

M. Teguh G. mengatakan...

@Gerry : Setuju sekali dengan komentar gerry, we have to keep moving forward, sehingga bisa memanfaatkan keleluasaan berekspresi di internet dengan optimal. Thankyou for your comment, I really appreciate it. :)

monica winata mengatakan...

bagus banget guh ;)setuju sama semua yang kamu blg :) awesomeeee deh

M. Teguh G. mengatakan...

@monica : Iya, makasih ya udh mau komen :D

Anonim mengatakan...

lanjutkan guuuuh !! tapi ada kekurangan guh . ga ad foto aku HAHAHAHHA :D nenon .

M. Teguh G. mengatakan...

@anonim:
Siap, makasih, ahaha aku gk ngoleksi foto kamu non :D makasih ya udh komen :)

Anonim mengatakan...

Saya setuju bhw stiap org memiliki kebebasan utk mengekspresikan apa yg ia rasakan, ide-idenya, dsb. Namun hal tersebut juga hrs disesuaikan dgn adab-adab/tata cara dlm pnyampaiannya. Agar tdk timbul sengketa, dll.
Makasi teguh :D Artikelnya brmanfaat..

M. Teguh G. mengatakan...

@anonim
Ya, terimakasih. (Wah, alhamdulillah hehe makasih ya udh mampir+komen, sering2 hehe). Saya setuju, berekspresi harus sesuai norma/aturan baik yang tertulis maupun tidak sebab kebebasan yang kebablasan bia menimbulkan kerusakan he. Terimakasih banyak, sering2 mampir ya :D

Alamanda mengatakan...

Kasus charlie hebdo juga termasuk kedalam kebebasan berekspresi yang bermasalah gan menurut ane. Nice info lho gan ^^

Posting Komentar

Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D

Seberkas Untaian Kata

Hidup lebih dari sekedar keabu-abuan dari 2 sisi kehidupan, hitam dan putih. Tetapi hidup ini bagaikan spektrum cahaya yang memiliki jutaan warna dan arti. Karena itu sykurilah apa yang menjadi hadiah bagimu. Pepatah mengatakan kemarin adalah sejarah, esok adalah tanda tanya dan hari ini adalah hadiah, karena itu disebut present (dari present tense)

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More