Senin, 16 Agustus 2010

Dunia Yang Terlupakan..

Dunia Yang Terlupakan..
Mohamad Teguh Gumelar



Banyak orang berkata bahwa masa depan bangsa terletak di bahu generasi muda. Tapi kehidupan memang penuh dengan lika-liku. Terkadang kesulitan hidup membuat anak-anak tersisihkan. Dunia anak yang seharusnya indah kini mulai pudar dan terlupakan. Benarkah? Bagaimana nasib bangsa kita?

Jika hari ini kita menonton acara musik tanah air, maka yang terlihat adalah musik yang cenderung slow dan menyentuh, bertemakan cinta. Beda halnya dengan beberapa belas tahun lalu. Mungkin beberapa diantara kita pernah menonton televisi dan mendapati bahwa terdapat begitu banyak acara musik anak-anak yang sedang menggeliat kala itu. Sekarang mari kita bandingkan, terbalik bukan? Pada zaman sekarang, para musisi lebih cenderung membuat lagu bertemakan cinta dewasa, hingga fenomena ini meresap pada dunia kanak-kanak.

Saya pernah menonton sebuah acara musik anak-anak di tv dan cukup tercengang menyaksikan mayoritas dari mereka menyanyikan lagu cinta yang notabennya untuk orang dewasa, bahkan mereka menyanyi tidak kalah bagus oleh para penyanyi dewasa. Tapi, rasanya sesuatu menyayat hati saya. Pada jaman saya dulu, anak anak itu menyanyikan lagu anak, bermain di lapang sekolah, melompat, mengobrol, bermain bola, dan lain-lain, bukan mengurusi masalah percintaan apa lagi menyanyikan lagu cinta orang dewasa. Waktu itu saya baru sadar, dunia anak mulai terlupakan..

Saya sempat memperhatikan keponakan saya, siswa sd kelas 3. Ia pun sering menyanyikan lagu cinta seperti lagu group band top, bahkan dalam tugas menyanyi di sekolahnya ia menyanyikan lagu cinta Hm.. bangga juga sih, tapi sayang sekali ia tidak hapal lagu anak seperti perahu laju, desaku, kecuali pelangi-pelangi dan balonku, hapal sekali.

Menonton acara musik anak-anak itu juga membuat saya tersadar pada kondisi anak-anak sekarang ini. Kembali memperhatikan keponakan saya, cukup gemuk (relatif kan? :D) dan jarang pergi keluar. Mengapa? Karena sering sekali bermain game elektronik. Hampir setiap pulang sekolah ia membeli cd game baru dan memainkannya di rumah. Saya rasa ada beberapa hal yang membuatnya benar-benar menyukai permainan game elektronik, seperti tidak perlu mencari teman bermain karena dapat bermain sendiri, tidak lelah, tidak panas-panasan dan sangat mengasyikan (saya juga kadang main bareng sih.. hehe).

Tapi kini akibatnya mulai terlihat, apa saja? Ia sulit berkomunikasi dengan orang lain, yang dibahas selalu saja game yang ia mainkan, sedangkan tidak semua anak memainkannya. Kedua, ia semakin gemuk dan jarang berolahraga (tetapi untunglah kini keponakan saya les renang.. hihihi). Selain itu saya merasa tingkat keegoisannya semakin tinggi, karena terbiasa bermain sendiri tanpa gangguan orang lain. Dari situ saya semakin yakin dunia anak mulai terlupakan.

Tentu saja ada banyak hal yang dapat menyebabkan semua itu terjadi, pertama adalah kebiasaan orang tua yang over protective. Beberapa ortu biasanya melarang anak mereka bermain keluar karena takut diculik, takut tertabrak, takut tersesat, dll. Semua itu dapat menyebabkan anak-anak kehilangan dunia permainan mereka, untuk menanggulanginya, biasanya ortu membelikan seperangkat alat permainan elektronik yang dianggap aman dan... yah, gak perlu capek2 ngawasin lah,, mungkin seperti itu, tapi tentu tidak berlaku untuk semua ortu. Tapi kalau saja para orang tua memiliki waktu yang cukup untuk membimbing perkembangan anak mereka, pasti anak-anak bisa bermain bebas diluar rumah, dengan pengawasan mereka.

Selain itu, kini tempat bermain untuk anak seperti taman bermain, lapang dan lahan kosong yang cukup luas telah berkurang dan menjadi perumahan, mall, atau gedung lain. Akibatnya anak-anak kesulitan mendapatkan tempat bermain yang cukup bagi mereka. Lalu mereka jarang bermain secara berkelompok dan permainan tradisi seperti lompat tali atau lompat karet, beklen, benteng-bentengan, bahkan petak umpet mulai terlupakan dan tergantikan.. oleh game elektronik.


Lalu, seperti apa sih game elektronik yang sering dimainkan oleh anak-anak? Beberapa game  elektronik justru cenderung menonjolkan nilai-nilai perusakan, pembunuhan, perkelahian, pencurian, dsb. Kalau anak-anak memainkan game seperti itu, bagaimana bangsa kita dimasa yang akan datang? Perusakan dunia permainan anak dapat sangat berpengaruh pada moral dan sikap anak yang menentukan masa depan bangsa kita.

Lalu, apakah hanya itu saja? Apakah hanya lagu anak yang mulai jarang didendangkan di dunia pertelevisian dan anak-anak yang jarang bermain bersama saja yang membuat saya merasa dunia anak terlupakan? Tentu tidak. Tapi dua hal tersebut tentu mempengaruhi perkembangan anak Indonesia harapan masa depan bangsa kita tercinta. Jadi, mari kita bangun kembali dunia anak agar anak-anak mendapatkan apa yang sebaiknya mereka dapatkan. Mendidik anak sejak kecil tentu memberikan dampak yang lebih besar , sebab sadar ataupun tidak sebagian sikap dan perilaku kita kini adalah hasil didikan terhadap kita sewaktu kecil.

Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan dunia anak? saya memiliki beberapa saran..
1. Lestarikan kembali permainan tradisi.
Disadari atau tidak, permainan tradisi bukan hanya memberikan kesenangan, tapi juga mengajarkan kekompakan, solidaritas, persahabatan serta kerjasama. Selain itu beberapa permainan juga mengajarkan cara berhitung dan bernyanyi seperti congklak, kotak pos dan ular naga.

2. Menambahkan waktu luang untuk menemani anak.
Dengan meluangkan waktu untuk menemani anak anda, maka dapat memberikan sebuah sentuhan kebersamaan dalam hati mereka sehingga mereka tidak terkekang oleh kesendirian dan keegoisan mereka.



3. Menghidupkan kembali musik anak.
Lagu-lagu anak yang penuh dengan nada ceria serta kebahagiaan tentu dapat memberikan suatu nuansa yang indah bagi masa kecil anak-anak sambil mewarnai dunia anak bangsa. Karena itu, menghidupkan kembali musik anak dapat membantu anak-anak memperoleh apa yang sepatutnya mereka peroleh dan mencegah mereka mendapatkan apa yang belum seharusnya mereka dapatkan.
4. Mengadakan kegiatan yang bersifat bermain sambil belajar.
Dengan mengadakan kegiatan seperti perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus, anak-anak dapat mempelajari berbagai hal seperti sportifitas, kebersamaan, kerjasama serta ketenggang rasaan dan lapang dada. Karena itu, sebaiknya kegiatan yang mengisi momen-momen tertentu dapat bersifat edukatif bagi anak yang mengikutinya serta menghibur semua orang yang berpartisipasi.

Mari kita bangun kembali dunia anak agar dunia yang akan datang lebih baik dari yang sekarang! Ayo peduli anak Indonesia yang menanggung harapan bangsa kita!! n_n

Beberapa bulan yang lalu, saya sedang merintis pengumpulan lirik lagu anak hehe. Bagi anda yang menginginkannya dapat meng-email saya saja :D tapi masih sedikit, belum semua lagu anak (saya juga ada lupa-lupanya.. hihihi)

Sebenarnya masih ada beberapa hal yang ingin saya tulis di blog ini, tapi di postingan berikutnya ya! masih soal anak, anak harapan bangsa kita!!

9 comments:

Unknown mengatakan...

Wah bagus, saya setuju, Guh. Hal kejadian seperti itu sudah tidak aneh di era sekarang, bahkan saking sudah dianggap biasa, mereka tidak menyadari bahwa anak-anak bangsa telah menjadi korban, terutama hal psikis mereka. Istilah lainnya mereka menjadi dewasa sebelum waktunya.

Catatan : Model anak-anaknya hebat ya pada gede2 badannya..,hehehe.

M. Teguh G. mengatakan...

@gerry : makasih! hehe itu contoh permainan kalee bukan contoh anak2nya,, tapi mereka juga para penanggung harapan bangsa..! :D semangat!! ><

Unknown mengatakan...

he..he... apalagi dizaman saya bro..

M. Teguh G. mengatakan...

@khaidir : ya, hehe :D dunia memang bagai roda yg berputar.. ><

sani mengatakan...

di vidio bekel, sani yang maennya gt loo ..
hehehe :D

rame guh, blog.a Indonesia bgt :P

M. Teguh G. mengatakan...

@sani : ya, hehe :D makasih sani! :D

Ifan Qomarudin mengatakan...

Mungkin itu menjadi salah satu penyebab, mengapa prestasi olah raga Indonesia semakin buruk. Lebih suka sama game daripada maen bola. Dan CD-nya bajakan lagi...(he...he..he..)

Zona Indonesia mengatakan...

Permainan asli yang makin lama makin tidak dikenal oleh anak anak sekarang... momen ini akan mengingatkan dan membangkitkan minat.. bagus sekali :) peace

M. Teguh G. mengatakan...

@vinividi vucinic:
Wah, mungkin seperti itu..! Ya, bener banget bajakan lebih murah soalnya hihihi XD makasih komentarnya mas! :D

@Zona Indonesia
Ya, saya sependapat! Hehe, makasih! :D

Posting Komentar

Takkan ada kemajuan tanpa komentar..
Mohon komentarnya :D

Seberkas Untaian Kata

Hidup lebih dari sekedar keabu-abuan dari 2 sisi kehidupan, hitam dan putih. Tetapi hidup ini bagaikan spektrum cahaya yang memiliki jutaan warna dan arti. Karena itu sykurilah apa yang menjadi hadiah bagimu. Pepatah mengatakan kemarin adalah sejarah, esok adalah tanda tanya dan hari ini adalah hadiah, karena itu disebut present (dari present tense)

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More